KARAKTERISTIK KAUM TERLAKNAT

KARAKTERISTIK KAUM TERLAKNAT
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 87-90)
(87) Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putra Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; Maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?

HUKUMAN

Hukum Karma
Sepasang suami meninggalkan seorang diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

SINTAKSIS

Materi bahasa indonesia
Sintaksis Bahasa indonesia
SMAN 1 Ciawigebang

A. FONOLOGI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) dinyatakan bahwa fonologi adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi – bunyi bahasa menurut fungsinya. Dengan demikian fonologi adalah merupakan sistem bunyi dalam bahasa Indonesia atau dapat juga dikatakan bahwa fonologi adalah ilmu tentang bunyi bahasa.
Fonologi dalam tataran ilmu bahasa dibagi dua bagian, yakni:
1. Fonetik
Fonetik adalah ilmu bahasa yang membahas bunyi – bunyi bahasa yang dihasilkan alat ucap manusia, serta bagaimana bunyi itu dihasilkan.
Macam –macam fonetik :

SINTAKSIS

Materi bahasa indonesia
Sintaksis Bahasa indonesia
SMAN 1 Ciawigebang

A. FONOLOGI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) dinyatakan bahwa fonologi adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi – bunyi bahasa menurut fungsinya. Dengan demikian fonologi adalah merupakan sistem bunyi dalam bahasa Indonesia atau dapat juga dikatakan bahwa fonologi adalah ilmu tentang bunyi bahasa.
Fonologi dalam tataran ilmu bahasa dibagi dua bagian, yakni:
1. Fonetik
Fonetik adalah ilmu bahasa yang membahas bunyi – bunyi bahasa yang dihasilkan alat ucap manusia, serta bagaimana bunyi itu dihasilkan.
Macam –macam fonetik :

Disiplin

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PROSES BELAJAR
Proses pembelajaran dilaksanakan untuk dapat melakukan perubahan pada siswa. Perubahan ini merupakan perubahan mendasar sebab terkait dengan sikap dan kompetensi siswa. Dengan berbagai cara guru membimbing siswa agar dapat mencapai tingkat kemampuan tertinggi.
Namun, semua itu sangat tergantung pada tingkat kedisiplinan siswa dalam belajar. Dan, menurut penelitian memang ada pengaruh disiplin terhadap prestasi belajar siswa. Anak-anak yang disiplin dalam belajar mempunyai tingkat kompetensi lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang tidak disiplin.

Materi bahasa indonesia
Sintaksis Bahasa indonesia
SMAN 1 Ciawigebang

A. FONOLOGI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) dinyatakan bahwa fonologi adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi – bunyi bahasa menurut fungsinya. Dengan demikian fonologi adalah merupakan sistem bunyi dalam bahasa Indonesia atau dapat juga dikatakan bahwa fonologi adalah ilmu tentang bunyi bahasa.
Fonologi dalam tataran ilmu bahasa dibagi dua bagian, yakni:
1. Fonetik
Fonetik adalah ilmu bahasa yang membahas bunyi – bunyi bahasa yang dihasilkan alat ucap manusia, serta bagaimana bunyi itu dihasilkan.
Macam –macam fonetik :
a. fonetik artikulatoris yang mempelajari posisi dan gerakan bibir, lidah dan organ-organ manusia lainnya yang memproduksi suara atau bunyi bahasa
b. fonetik akustik yang mempelajari gelombang suara dan bagaimana mereka didengarkan oleh telinga manusia
c. fonetik auditori yang mempelajari persepsi bunyi dan terutama bagaimana otak mengolah data yang masuk sebagai suara

2. Fonemik
Fonemik adalah ilmu bahasa yang membahas bunyi – bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna.
Jika dalam fonetik kita mempelajari segala macam bunyi yang dapat dihasilkan oleh alat-alat ucap serta bagaimana tiap-tiap bunyi itu dilaksanakan, maka dalam fonemik kita mempelajari dan menyelidiki kemungkinan-kemungkinan, bunyi-ujaran yang manakah yang dapat mempunyai fungsi untuk membedakan arti.

B. FONEM
Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan memiliki fungsi untuk membedakan makna. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti.
Fonemisasi adalah usaha untuk menemukan bunyi-bunyi yang berfungsi dalam rangka pembedaan makna tersebut.
Fonem sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi.Misalkan dalam bahasa Indonesia bunyi [k] dan [g] merupakan dua fonem yang berbeda, misalkan dalam kata "cagar" dan "cakar". Tetapi dalam bahasa Arab hal ini tidaklah begitu. Dalam bahasa Arab hanya ada fonem /k/.
Sebaliknya dalam bahasa Indonesia bunyi [f], [v] dan [p] pada dasarnya bukanlah tiga fonem yang berbeda. Kata provinsi apabila dilafazkan sebagai [propinsi], [profinsi] atau [provinsi] tetap sama saja.
Fonem tidak memiliki makna, tapi peranannya dalam bahasa sangat penting karena fonem dapat membedakan makna. Misalnya saja fonem [l] dengan [r]. Jika kedua fonem tersebut berdiri sendiri, pastilah kita tidak akan menangkap makna. Akan tetapi lain halnya jika kedua fonem tersebut kita gabungkan dengan fonem lainnya seperti [m], [a], dan [h], maka fonem [l] dan [r] bisa membentuk makna /marah/ dan /malah/. Bagi orang Jepang kata marah dan malah mungkin mereka anggap sama karena dalam bahasa mereka tidak ada fonem [l].
Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada kata tersebut. Contoh lain: mari, lari, dari, tari, sari, jika satu unsur diganti dengan unsur lain maka akan membawa akibat yang besar yakni perubahan arti.

MORFOLOGI
Adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal
Morfologi mempelajari seluk beluk bentuk serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik
Jenis-jenis Morfem
Berdasarkan criteria tertentu, kita dapat mengklasifikasikan morfem menjadi berjenis-jenis. Penjenisan ini dapat ditinjau dari dua segi yakni hubungannya dan distribusinya (Samsuri, 1982:186; Prawirasumantri, 1985:139). Agar lebih jelas, berikut ini sariannya.

1) Ditinjau dari Hubungannya
Pengklasifikasian morfem dari segi hubungannya, masih dapat kita lihat dari hubungan struktural dan hubungan posisi.

a) Ditinjau dari Hubungan Struktur
Menurut hubungan strukturnya, morfem dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu morfem bersifat aditif (tambahan) yang bersifat replasif (penggantian), dan yang bersifat substraktif (pengurangan).
Morfem yang bersifat aditif yaitu morfem-morfem yang biasa yang pada umumnya terdapat pada semua bahasa, seperti pada urutan putra, tunggal, -nya, sakit. Unsur-unsur morfem tersebut tidak lain penambahan yang satu dengan yang lain.
Morfem yang bersifat replasif yaitu morfem-morfem berubah bentuk atau berganti bentuk dari morfem asalnya. Perubahan bentuk itu mungkin disebabkan oleh perubahan waktu atau perubahan jumlah. Contoh morfem replasif ini terdapat dalam bahasa Inggris. Untuk menyatakan jamak, biasanya dipergunakan banyak alomorf. Bentuk-bentuk /fiyt/, /mays/, /mεn/ masing-masing merupakan dua morfem /f…t/, /m…s/, /m…n/ dan /iy ← u/, /ay ← aw/, /ε/, /æ/. Bentuk-bentuk yang pertama dapat diartikan masing-masing ‘kaki’, ‘tikus’, dan ‘orang’, sedangkan bentuk-bentuk yang kedua merupakan alomorf-alomorf jamak. Bentuk-bentuk yang kedua inilah yang merupakan morfem-morfem atau lebih tepatnya alomorf-alomorf yang bersifat penggantian itu, karena /u/ diganti oleh /iy/ pada kata foot dan feet, /aw/ diganti oleh /ay/ pada kata mouse dan mice, dan /æ/ diganti oleh / ε/ pada kata man dan men.
Morfem bersifat substraktif, misalnya terdapat dalam bahasa Perancis. Dalam bahasa ini, terdapat bentuk ajektif yang dikenakan pada bentuk betina dan jantan secara ketatabahasaan. Perhatikanlah bentuk-bentuk berikut !
Betina
/mov εs/
/fos/
/bon/
/sod/
/ptit/ Jantan
/mov ε/
/fo/
/bo/
/so/
/pti/ Arti
buruk
palsu
baik
panas
kecil
Bentuk-bentuk yang ‘bersifat jantan’ adalah ‘bentuk betina’ yang dikurangi konsonan akhir. Jadi dapat dikatakan bahwa pengurangan konsonan akhir itu merupakan morfem jantan.
b) Ditinjau dari Hubungan Posisi
Dilihat dari hubungan posisinya, morfem pun dapat dibagi menjadi tiga macam yakni ; morfem yang bersifat urutan, sisipan, dan simultan. Tiga jenis morfem ini akan jelas bila diterangkan dengan memakai morfem-morfem imbuhan dan morfem lainnya.
Contoh morfem yang bersifat urutan terdapat pada kata berpakaian yaitu / ber-/+/-an/. Ketiga morfem itu bersifat berurutan yakni yang satu terdapat sesudah yang lainnya.
Contoh morfem yang bersifat sisipan dapat dilihat dari kata / telunjuk/. Bentuk tunjuk merupakan bentuk kata bahasa Indonesia di samping telunjuk. Kalau diuraikan maka akan menjadi / t…unjuk/+/-e1-/.
Morfem simultan atau disebut pula morfem tidak langsung terdapat pada kata-kata seperti /k∂hujanan/. /k∂siaηgan/ dan sebagainya. Bentuk /k∂hujanan/ terdiri dari /k∂…an/ dan /hujan/, sedang /kesiangan/ terdiri dari /ke…an/ dan /siaη/. Bentuk /k∂-an/ dalam bahasa Indonesia merupakan morfem simultan, terbukti karena bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk /k∂hujan/ atau /hujanan/ maupun /k∂siaη/ atau /sianaη/. Morfem simultan itu sering disebut morfem kontinu ( discontinous morpheme ).

2) Ditinjau dari Distribusinya
Ditinjau dari distribusinya, morem dapat dibagi menjadi dua macam yaitu morfem bebas dan morem ikat. Morfem bebas ialah morfem yang dapat berdiri dalam tuturan biasa , atau morfem yang dapat berfungsi sebagai kata, misalnya : bunga, cinta, sawah, kerbau. Morfem ikat yaitu morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa, misalnya : di-, ke-, -i, se-, ke-an. Disamping itu ada bentuk lain seperti juang, gurau, yang selalu disertai oleh salah satu imbuhan baru dapat digunakan dalam komunikasi yang wajar. Samsuri ( 1982:188 )menamakan bentuk-bentuk seperti bunga, cinta, sawah, dan kerbau dengan istilah akar; bentuk-bentukseperti di-,ke-, -i, se-, ke-an dengan nama afiks atau imbuhan; dan juang, gurau dengan istilah pokok. Sementara itu Verhaar (1984:53)berturut-turut dengan istilah dasar afiks atau imbuhan dan akar. Selain itu ada satu bentuk lagi seperti belia, renta, siur yang masing-masing hanya mau melekat pada bentuk muda, tua, dan simpang, tidak bisa dilekatkan pada bentuk lain. Bentuk seperti itu dinamakan morfem unik.

SINTAKSIS
Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti “dengan” dan kata tattein yang berarti “menempatkan”. Jadi, secara etimologi berarti: menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
STRUKTUR SINTAKSIS
Secara umum struktur sintaksis terdiri dari susunan subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K) yang berkenaan dengan fungsi sintaksis. Nomina, verba, ajektifa, dan numeralia berkenaan dengan kategori sintaksis. Sedangkan pelaku, penderita, dan penerima berkenaan dengan peran sintaksis.
Eksistensi struktur sintaksis terkecil ditopang oleh urutan kata, bentuk kata, dan intonasi; bisa juga ditambah dengan konektor yang biasanya disebut konjungsi. Peran ketiga alat sintaksis itu tidak sama antara bahasa yang satu dengan yang lain.

KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS
Sebagai satuan terkecil dalam sintaksis, kata berperan sebagai pengisi fungsi sintaksis, penanda kategori sintaksis, dan perangkai dalam penyatuan satuan-satuan atau bagian-bagian dari satuan sintaksis.
Kata sebagai pengisi satuan sintaksis, harus dibedakan adanya dua macam kata yaitu kata penuh dan kata tugas. Kata penuh adalah kata yang secara leksikal mempunyai makna, mempunyai kemungkinan untuk mengalami proses morfologi, merupakan kelas terbuka, dan dapat berdiri sendiri sebagai sebuah satuan. Yang termasuk kata penuh adalah kata-kata kategori nomina, verba, adjektiva, adverbia, dan numeralia.
Kata tugas adalah kata yang secara leksikal tidak mempunyai makna, tidak mengalami proses morfologi, merupakan kelas tertutup, dan di dalam peraturan dia tidak dapat berdiri sendiri. Yang termasuk kata tugas adalah kata-kata kategori preposisi dan konjungsi


FRASE

Frase lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif (hubungan antara kedua unsur yang membentuk frase tidak berstruktur subjek - predikat atau predikat - objek), atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat.

KLAUSA

Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata berkonstruksi predikatif. Artinya, di dalam konstruksi itu ada komponen, berupa kata atau frase, yang berungsi sebagai predikat; dan yang lain berfungsi sebagai subjek, objek, dan keterangan

KALIMAT

Dengan mengaitkan peran kalimat sebagai alat interaksi dan kelengkapan pesan atau isi yang akan disampaikan, kalimat didefinisikan sebagai “ Susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap ”. Sedangkan dalam kaitannya dengan satuan-satuan sintaksis yang lebih kecil (kata, frase, dan klausa) bahwa kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final.


DAFTAR PUSTAKA

Hasan Alwi dkk. 2003. Tata Bahasa Baku bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

SASTRA LAMA
BAGIAN I.
A. Pengertian
Sastra ( Sankskerta, yaitu Shastra ) merupakan kata serapan dari bahsa Sankskerta , sastra, yang berarti “teks yang mengandung intruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar sas yang mberarti intruksi atau ajaran . Dalam bahasa Indonesia katra ini biasa digunakan untuk merujuk kepada kesustraan atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan.
Selain itu, dalam keusastraan sastra bias dibagi menjadi sastra tertulis dan sastra lisan ( sastra oral ). Sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, akan tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspreasikan pengalaman ataua pemikiran tertentu . Kesusastraan doibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Beberapa tokoh berpendapat dari pengertian sastra sebagai berikut;
1. J.S. Badudu
Sastra harus ditinjau dari dua segi, yaitu bahsa dan isi.
2. Hashim Awang
Ciptaan seni yang disampaikan melalui bahasa.
Dengan demikiansastra Melayu adalah sesuatu ( dongng, hokum, undang undang dan sebagaina ) yang dituliskan dalam bahasa melayu. Meskipun demikian belum pernah ada ahli bahasa yang dapat membagi bagi dengan pasti masa dan zaman kesustraaan lama . Hal inmi diakibatkan oleh sedikitnya bahan bahan penyelidikan.
B. Masyarakat dan sastra Lama
Dari peelitian dapat sastra Melayu Lama dapat diketahui bahwa masyarakat lama bersifat statis. Hal kini disebabkan oleh :
1. Merupakan masyarakat yang belum maju, sangat terikat oleh kepercayaan, yaitu animism dan dinamisme.
2. Masyarakat yag dikuasai dan tgerikta oleh adat istiadat yang meliputi cabang segala kehidupan. Cara mereka berbuat sesuatu masih seragam. Ada rasa kepercayaan bila melanggar akan terkutuk, sehinggamereka masih kuat dalam menjalin kebersamaan, misalnya gotong royong .
3. Masyaerakat yang bersifat tertutup karena dipagari oleh adat yang kuat.

Oleh karena masyarakat bersifat statis maka sastra lama yang dihasilkan statis pula.
Dapat dikatakan statis tersebut pada umumnya ;
1. Berisi hal hal yang bersifta fantasi dan istana sentries.
2. Banyak mengunakan bahasa klise
3. Biasanaya di awalki kalimat sahibul hikayat atau konon kabarnya…..
4. Tiap tiap alinea banyak menggunakan kata hatta…….., alkisah….., syahdan …… arkian……… dan sebagainya
5. Puisinya terikat oleh beberapa syarat
6. Nama nama pengarang jarang sekali dituliskan ( anonim )

Kep[ercayaan animism dan dinamisme kecuali tampak dari adanya ikatan ikatan mantra. Kepercayaan ini badsanya terdapat seperti berikut ;
1. Dongeng dongeng kepercayaan
Dongeng kpercayaan adalah dongeneg yang berhubungan dengan takhayul, misalnya
a. Pontianak
b. Kelambai
c. Harimau jadi jadian
d. Nakhoda Ragam ( buaya jadi jadian )
e. Kiyayi Ageng Sela
f. Pertanyaan antara batang Gadung dan Jagung
g. Gempa
h. Gerhana bulan

2. Kata kata pantang
Kata kata pantang ialah kata kata yang oelh kepercayaan. Terlarang untuk diucapkan dalam situasi tertentu. Jika dilanggarnya akan menimbulkan akibat yang tak diharapkan.
Contoh :
a. Jika di dalam hutan, orang tidak bolah mengucapkan kata harimau, supaya binatangnya tidak muncul
b. Jkia di laut tidak boleh menyebut air, Jika menyebutnya akan berbahaya
c. Jika orang digigit ular , tidak boleh kata ular disebut sebut. Untuk mengelakkannya diganti dengan kata akar.
Contoh :
a. Hikayat pelanduk jenaka
b. Knacil dengan buaya
c. Kanci dengan harimau
d. Perlombaan siput dengan bruung centawwai
C. Sumber Penyelidikan
Kesusastraan berkembang dengan carasebagai berikut ;
1. Lisan dari mulut ke mulut
Sumber kesusastraan lisan adalah amantra mantra, alim ulama, pawing dan lain lain. Permulaan Islam dating di Indonesia pawing belum ditentang, Akana tetapi kedudukan pawing mundur. Mereka tidak lagi merupakan pemimpin uapacara masyarakat.Mereka hanya pemimpin ibadat saja. Dukun sebagai imamnya, kecuali mantra. Ahli menentukan nasib.
Ilmu ilmu itu adalah seperti
a. Ilmu kutikan.(cutica ) Berisi penujuman ( bahasa india ) menentukan saat yang baik dalam segala hal.
b. Ilmu ramal, berasala dari bahasa Arab ( ramlun ) yang berarti pasir. Ahli ini menentukan nasiib ini dengan tanda tanda binatang. Memelihara kucing akan mendatangkan kebahagiaan.
c. Ilmu Firasat
Ilmu yanhg menetukan perangai manusia dengan melihat rona seseorang.
d. Tabir mimpi, bagaiana menafsirkan impian.
e. Ilmu rajah, menentukan nasib seseorang dengan melihat garis garis tangan.
f. Ilmu kedut, menentukan hal hal ytang akan terjadi dengan merasakan denyut dada.

D. Pengaruh Pengaruh yang Tampak dalam Sastra Melayu Lama.
1. Pengaruh Hindu
a. Adanya gurindam dan seloka
b. Pengolaha n cerita yang bersumber Ramayana, misalnya;
-Hikayat Sri Rama
-Hikayat Maharaja Rawana
Berdsumber dari Mahabrta, misalnya;
-Hikayat Pandawa lima
-Pandawa Jaya
-Hikayat Sang Boma
Berumber dari Pancalantra, misalnya
-Hikyata Panja Tanderan
-Hikyata Kalilah dan Damina
Bersumber dari Suka saptari-hikayat bayan Budiman
-khojah Mubarak
-khojah maimun
2. Pengaruh Persi
Seperti hasil karya Hamzah Pansuri, isal
-Hikayat Bachtiar
-Tajus Salatin
-Bustanus salatin
3. Pengaruh Arab – Persi
Adanya bentuk syair, gazal, nazam, kithah, misalnya
-hikayata 1001 malam
-hikayata Iskandar Zulkarnaen
-Hikayat Amiar Hamzah
4. Pengaruh jawa
Adanya pengolahan cerita cerita Panji
-Hikayat Panji Semirang
-Hikayata Panji Kuda Semirang
-Hikayata Ken Tambunan
Daftar Pustaka
Drs. H. Sutarno.2008.Peristiwa DSastra Melayu Lama. PT Widia Duta Grafika,Surakarta

Powered by Blogger